Keluarga Penderita Tumor Lidah di Waliwis Berharap Bupati Maesyal Bantu Biaya Pengobatan yang Tidak Tercover BPJS
Bocah Angon

TANGERANG, JERITAN RAKYAT – Di tengah keterbatasan dan perjuangan melawan sakit, Sinah (50), warga Kampung Waliwis Lor RT 002/03, Desa Waliwis, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, kini hanya dapat menjalani perawatan di rumah akibat kendala biaya pengobatan yang tidak seluruhnya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kamis 14 Agustus 2025
Sebelumnya, Sinah sempat dirawat di RS Siloam untuk menjalani tindakan medis atas penyakit tumor lidah yang dideritanya. Namun, perawatan tersebut terhenti lantaran terdapat kebutuhan peralatan medis yang harus dibeli secara mandiri dan tidak termasuk dalam jaminan BPJS.
“Dirawat hanya semalam, habis itu langsung pulang karena kami tidak punya uang untuk membeli peralatan yang tidak tercover BPJS,” tutur Kusniah (16), putri tunggal Sinah, dengan nada haru.
Kondisi fisik Sinah kian melemah. Kesulitan menelan makanan dan minuman membuat asupan gizi dan cairan tubuhnya berkurang drastis. Saat ini, ia mendapatkan bantuan infus dari tenaga medis yang datang ke rumah. Kepala Desa Waliwis, H. Rapiudin, turut memberikan dukungan langsung dengan menanggung seluruh biaya perawatan di rumah.
“Kondisinya memang lemah dan membutuhkan pertolongan cepat. Kami berupaya membantu agar Ibu Sinah tetap mendapatkan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan,” ungkap H. Rapiudin.
Pihak keluarga dan kerabat berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya Bupati Tangerang, H. Ahmed Zaki Iskandar Maesyal Rasyid, untuk membantu biaya pengobatan yang belum tercover BPJS.
“Mohon Pak Bupati berkenan membantu biaya pengobatan keluarga kami, agar Ibu Sinah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak,” pinta Muhamad Riwan, kerabat dekat Sinah.
Sejak ditinggal suaminya dua tahun lalu, Sinah hanya tinggal berdua bersama putrinya. Tanpa tulang punggung keluarga, kebutuhan sehari-hari mereka bergantung pada uluran tangan saudara dan tetangga. Bahkan, untuk biaya kontrol ke rumah sakit, para tetangga berinisiatif menggalang sumbangan demi meringankan beban keluarga. Tutupnya
Imron, R/TiMS