Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal Dukung Presiden RI Bentuk Satgas Rekening Kriminal

JAKARTA, JERITAN RAKYAT -Pakar hukum dan tokoh nasional, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH., menyatakan dukungannya kepada Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, untuk mengambil langkah strategis dan tegas dalam memberantas penggunaan rekening bank untuk aktivitas kriminal, termasuk pencucian uang, judi daring (judol), dan perdagangan narkotika. Senin (4/8/2025)
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada media, Prof. Nasomal menegaskan bahwa praktik penyalahgunaan rekening untuk kejahatan bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi merupakan masalah global yang berdampak langsung terhadap ekonomi dan kedaulatan negara. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap maraknya rekening yang digunakan untuk aktivitas ilegal, terutama judi online, yang menurutnya mengalirkan lebih dari Rp1 triliun setiap bulan ke luar negeri.
“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi bentuk pemiskinan sistematis terhadap rakyat Indonesia. Peran bank dan lemahnya pengawasan membuat uang rakyat bocor besar-besaran,” ujar Prof. Nasomal.
Lebih jauh, ia menilai bahwa maraknya transaksi gelap ini tidak lepas dari dugaan keterlibatan oknum elit bisnis dan perbankan, yang berlindung di balik kekuasaan dan sistem hukum yang lemah.
Usulan Pembentukan Satgas Khusus
Menanggapi situasi tersebut, Prof. Nasomal mengusulkan pembentukan Satuan Tugas Rekening Kriminal di bawah kendali langsung Presiden RI, dengan kewenangan luas untuk:
Membuka dan menyelidiki rekening mencurigakan tanpa pandang bulu, termasuk milik oknum jenderal, pejabat tinggi, dan pengusaha besar.
Bekerja sama lintas lembaga penegak hukum, serta menjalin kemitraan dengan negara-negara lain untuk mengakses dan memulihkan dana hasil kejahatan yang disimpan di luar negeri.
Mengusut tuntas praktik pencucian uang dan penghindaran pajak yang telah berlangsung puluhan tahun.
“Satgas ini harus diberi kekebalan hukum dan akses penuh terhadap data perbankan nasional. Kalau tidak, mafia uang dan narkoba akan terus merajalela,” tegasnya.
Kritik terhadap Lembaga Intelijen dan Aparatur Negara
Prof. Nasomal juga menyoroti lemahnya peran lembaga intelijen dan pengawasan keuangan nasional, yang dianggap gagal menjadi “pagar negara” dalam menghadapi infiltrasi jaringan kejahatan keuangan.
“Negara seolah tak punya pintu. Mafia narkoba tumbuh subur, para pengemplang pajak 25 tahun terakhir hidup nyaman, dan aparat malah ada yang ikut bermain,” ujarnya.
Ia bahkan menyebut bahwa kekayaan tidak wajar para elit kerap tak dilaporkan, menunjukkan lemahnya sistem pelaporan dan penindakan terhadap praktik pencucian harta.
Seruan kepada Presiden RI
Sebagai penutup, Prof. Nasomal menyerukan agar Presiden Prabowo benar-benar berpihak kepada rakyat, bukan hanya melalui retorika kampanye, melainkan dengan tindakan konkret dan sistemik.
“Pak Prabowo dikenal sebagai Singa Asia. Kini saatnya menunjukkan taring dengan memberantas jaringan rekening kriminal yang memiskinkan negeri ini. Jangan biarkan Indonesia jadi korban permainan elit dalam 1000 tahun ke depan,” tutup Prof. Nasomal
Narasumber: Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH. Pakar Hukum dan Tokoh Nasional
Imron, R. Sadewo (Bocah Angon) – Tim