327 Anak Sepatan Gagal Masuk SMKN 2, Warga Serukan Evaluasi Sistem Zonasi

TANGERANG, JERITAN RAKYAT — Suasana haru dan keprihatinan menyelimuti aksi damai yang digelar ratusan warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, pada Senin pagi. Aksi ini mencuat akibat ketidakpuasan terhadap hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMKN 2 Sepatan, diduga tidak berpihak pada anak-anak lokal. Selasa (15/7/2025)
Sebanyak 327 calon peserta didik yang berdomisili di sekitar sekolah dinyatakan tidak lolos seleksi melalui jalur zonasi.
Padahal, sistem zonasi semestinya menjadi instrumen pemerataan pendidikan yang mengutamakan jarak domisili ke sekolah.
“Rumah kami hanya 50 meter dari sekolah, tapi anak saya tidak diterima. Kami butuh penjelasan yang adil dan transparan,” ujar seorang ibu dengan nada lirih namun tegas.
Sejumlah tokoh masyarakat, RT/RW, aktivis lokal, hingga perwakilan lembaga swadaya masyarakat turut hadir menyuarakan aspirasi. Mereka membawa poster bertuliskan “Evaluasi Sistem Zonasi”, “Transparansi SPMB Harga Mati”, dan “Anak Kami Generasi Bangsa, Bukan Korban Sistem”.
Ibu Nurhasanah, salah satu orang tua murid, berharap agar Dinas Pendidikan Provinsi Banten segera turun tangan. “Kami tidak menuduh, kami hanya ingin keadilan dan keterbukaan. Jangan biarkan harapan anak-anak kami kandas oleh mekanisme yang tak dapat kami pahami,” tuturnya dengan suara bergetar.
Aksi berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat Kepolisian Sektor Sepatan. Para peserta menyampaikan tuntutan secara damai, sembari berharap pemerintah membuka ruang dialog.
Catur Winata, juru bicara aksi, mengatakan warga tidak akan berhenti pada satu titik. “Kami akan menyampaikan aspirasi ke Kantor Gubernur Banten, bahkan ke Kementerian Pendidikan. Ini bukan hanya tentang kuota, tapi tentang masa depan generasi muda kami,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMKN 2 Sepatan dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten belum memberikan keterangan resmi.
Warga Sepatan menegaskan: mereka tidak mencari konflik, hanya ingin keadilan untuk pendidikan anak-anak negeri. Tutup Catur
Imron | R. Sadewo (Bocah Angon) – Tim